Pada tanggal 2 Mei 2020, Paroki Ciputat melaksanakan kegiatan donor darah. Awalnya kegiatan ini tidak terbentuk panitia dan dimulai dari tergeraknya Ibu Carolina Gloria Murtini untuk mengusulkan kegiatan ini. Ibu Gloria, biasa dia sapa menjelaskan sebagai orang yang berlatar belakang di bidang kesehatan tergerak untuk mengusulkan kegiatan ini karena mendapatkan informasi melalui media sosial whatsapp group para dokter pada malam hari bahwa ada informasi pasangan suami-isteri sebagai dokter terpapar virus covid-19. Kondisi suami sudah mulai membaik akan tetapi kondisi isterinya dalam keadaan koma dan membutuhkan darah dari golongan darah tertentu. Kegiatan ini juga didukung oleh bapak Johan selaku salah satu aktivis di Paroki Ciputat dan bapak Bernard selaku salah satu dewan Paroki. Bapak Johan mengurus izin untuk menggunakan posyandu kartini 15 yang berada di komplek perumahan Bukit Nusa Indah atas rekomendasi ketua RT dan RW, mengingat wilayah Tangerang Selatan ini sedang diberlakukan PSBB, juga tidak dilaksanakan di Gereja Santo Nikodemus karena mengikuti peraturan selama PSBB sehingga tertutup untuk orang banyak yang beraktivitas, kecuali untuk KOMSOS yang sedang melakukan shooting untuk keperluan misa streaming melalui media sosial youtube.

Menurut Ibu Gloria, juga selaku perwakilan tim pelaksana, menjelaskan tujuan kegiatan donor darah ini merupakan aksi kemanusiaan, saat seseorang membutuhkan darah dalam kondisi tertentu dan tidak ada pendonor, maka mereka bisa mendapatkan darah yang dibutuhkan di PMI (Palang Merah Indonesia) sebagai bank darah, akan tetapi saat pandemik virus covid-19 ini persediaan darah sudah menipis, sementara jumlah pasien yang terinfeksi semakin meningkat, maka adanya anjuran bagi Paroki-Paroki yang rutin menyelenggarakan kegiatan donor darah untuk ikut serta menyelenggarakan donor darah pada situasi saat ini. Tenaga medis dari PMI pada kegiatan ini terdiri dari tim ahli penanganan donor darah, yang beranggotakan Dr. Edna, Ibu Bella selaku koordinator PMI, Mumu, Agus, Zerti, dan Aceng sebagai admin. Total anggota tim ahli berjumlah 6 orang. Peserta yang mendaftar berjumlah 39 orang yang terdiri dari umat paroki ciputat (seperti DPH, pengurus lingkungan, KKMK, dan OMK), perwakilan dari RT sekitar posyandu, dan aktivis sejuta kaca mata dari Gading Serpong, akan tetapi setelah pemeriksaan awal, yang diterima dan melakukan donor darah hanya 29 orang. Penyebab peserta tidak diterima untuk melakukan donor darah karena adanya kriteria, antara lain: Jarak antara waktu donor darah terakhir belum 3 bulan, dalam kurung waktu 3 hari terakhir meminum obat Flu, jumlah Hb (sel darah merah) tidak mencapai minimal persyaratan (kurang dari 12,5), jumlah Hb yang terlalu tinggi misalnya mencapai angka 18, dan kondisi tubuh kurang sehat.

Sebelum melakukan donor darah pada situasi darurat covid-19 ini, adanyanya skinning awal dengan menjawab pertanyaan yang telah diberikan kepada peserta melalui media sosial whatsapp untuk mendapatkan kepastian informasi keadaan pendonor, kemudian saat di lokasi donor darah dilakukan pemeriksaan tekanan darah, golongan darah, dan jumlah Hb yang cukup.

 

Alexander Dwi Atmiko