Minggu 5 Maret 2020 pukul 8:30 dilakukan Misa Minggu Palma di Gereja St. Nikodemus. Tidak seperti tahun lalu perayaan kali ini dilakukan secara live streaming, tidak ada umat yang hadir secara fisik di gereja, namun umat bisa mengikuti misa di rumah masing-masing. Dari data tercatat pada youtube partisipasi sebanyak 222 akses device baik secara berkelompok dalam keluarga di rumah atau perorangan.

Misa berlangsung dipimpin oleh Romo Yus Noron dan dibantu oleh beberapa Lektor. Dalam kotbahnya diceritakan bawa Yesus pertama kali datang ke Yerusalem disambut seperti Raja yang rendah hati dan sederhana dengan menaiki seekor keledai. Yesus sadar bahwa kedatangan-Nya ke kota itu akan membawa resiko yang besar, namun Dia dengan berani dan secara ksatria menghadapi tantangan itu dengan pikiran yang jujur dan jernih.

Tindakan Yesus jika dibandingkan diri kita jelas berbeda, Yesus berani menghadapi penderitaaan dengan rasa sadar, sementara kita dan kebanyakan orang cenderung tidak mampu dan menghindar terhadap resiko itu.

Penderitaan adalah rencana Allah yang dijalankan putra-Nya Yesus sebagai manusia menuju kemuliaan dan kemanfaatan bagi manusia. Di masa Tri Hari Suci ini, kita diajak kembali melihat penderitaan manusia adalah proses yang berjalan terus-menerus agar manusia mampu untuk melihat dan menemukan cara menempuh jalan kemuliaan.

Dalam memandang refleksi Pekan Suci ini, kita diajak memahami bahwa penderitaan dan wafat adalah karya Allah. Ketika kita melihat pandemi Covid-19 yang merengut banyak nyawa membuat kita menjadi takut dan sungguh membelungu kita semua, seolah kita dikepung dengan banyak ancaman dan penderitaan namun sebagai pengikut-Nya kita harus berani menghadapi persoalan tersebut, yakin bahwa Allah berkarya didalam diri kita dan Dia akan membawa kita ke kehidupan baru yaitu kebangkitan.

Selesai homili karena misa dilakukan secara online maka untuk acara komuni penyambutan Tubuh dan Darah Yesus digantikan dengan Komuni Batin yang didaraskan melalui doa.

(Oedik WS)