Tujuh belas tahun sudah telah dilalui kebersamaan umat dan para Gembala yang berkarya di Paroki Ciputat Gereja St. Nikodemus dengan berbagai kisah cerita.
Minggu, 26 April 2020 pukul 09.00, perayaaan Misa Ultah Paroki Ciputat dilakukan sederhana melalui live streaming dilihat oleh 486 views umat yang merayakan di rumah masing-masing. Semua bisa memaklumi kondisi ini sejak diberlakukan PSBB oleh pemerintah, walau ada rasa kecewa termasuk Panitia Ultah Gereja yang telah mempersiapkan skenario acara jauh-jauh hari, namun realitas ini harus dihadapi.
Misa dipimpin oleh Romo Yus Noron, bacaan diambil dari Injil Lukas 24:13-35, dalam kotbahnya dikisahkan ada seorang istri meminta kepada suaminya jauh-jauh hari akan merayakan ultah bersama teman-teman dan berharap bisa menemani hari bahagia itu. Realitas berkata lain manakala di hari ultah tersebut Sang Suami berhalangan karena ada rapat penting harus dihadiri. Nampak Sang Istri kecewa situasi ini terlihat ketika saat suami mengajak bicara dibalas dengan aksi diam. Suami pun mengajak berdoa bersama di gereja berharap setelah misa mungkin ada harapan suasana cair. Ketika mereka mengikuti misa ekaristi mereka tidak merasakan kekhusyukan, terasa hambar karena suasana bathin yang membayangi.
Kisah lain di tahun 1989 atau1990 ketika Romo Yus Noron menghadiri pertemuan di Jawa Tengah bersama 10 Romo di Candi Borobudur. Saat sedang berjalan kaki menuju arah Candi Borobudur tiba-tiba ada seorang anak usia SMP menghampiri dan bertanya kepada Romo Yus bagaimana cara menjadi calon imam, pertanyaan itu tidak ditanggapi karena situasinya Romo ingin melihat apa yang terjadi di Perayaan Waisak. Namun si anak kecil tersebut tetap bersemangat bertanya akan keinginannya untuk masuk sekolah seminari ingin menjadi Romo dan memperkenalkan keluarganya. Mendengar pertanyaan itu Romo menjadi terkesan maka terjadi percakapan inten bersama anak tersebut setelah saling mengenal.
Kisah diatas sama seperti pengalaman kedua murid Yesus pada Injil yang merasa dikecewakan ketika melihat Guru nya harus mati di salib. Mereka hanya mendengar cerita kebangkitan-Nya tidak melihat secara langsung dan membuat mereka tidak memiliki harapan.
Kekecewaan menyebabkan kesedihan, maka manakala Yesus mendekati murid-Nya yang tidak bersahabat, Yesus tetap bersemangat bercerita tentang kitab suci yang akhirnya murid-murid Yesus sadar membuka diri dari sikap permusuhan menjadi persahabatan.
Lalu bagaimana cara menjumpai Tuhan, dalam kisah diatas ditemukan kekecewaan menjadi penyebab orang tidak bisa menjumpai Tuhan, dengan berdoa pun jika masih ada rasa tidak bahagia maka masih ada selaput yang menjadi penghalang perjumpaan tersebut.
Ikhlas dan memberi maaf atas semua peristiwa yang ada akan menciptakan benih persahabatan atau keramahtamahan yang menjadi kunci membuka pintu menuju perjumpaan dengan Tuhan
Perjalanan usia 17 tahun Paroki Ciputat kita semua diajak berjalan bersama Tuhan tentu dalam perjalanan ada kisah duka yang menghambat, namun dengan membuka hati dan pikiran kita maka ada harapan bahwa Allah melalui diri Yesus Kristus tidak akan meninggalkan kita, tetapi Allah bekerja dan meneguhkan harapan kepada kita semua dalam segala peristiwa.
Mari kita rayakan dengan penuh syukur Pesta Ulang Tahun 17 tahun perjalanan Paroki ini dengan bersama-sama menjumpai Tuhan. Semoga seluruh umat dapat merasakan perjalanan bersama Tuhan supaya dapat menjadi pewarta khabar baik keselamatan dari Tuhan.
Selamat Ulang Tahun ke:17 Paroki Ciputat Gereja St. Nikodemus
(Komsos)