Ciputat – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, perayaan 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini terasa lebih mendalam di Paroki Santo Nikodemus. Di tengah situasi yang sedang sulit, paroki memilih untuk merayakan dengan kesederhanaan, berfokus pada makna syukur, kebersamaan, dan penguatan iman umat.
Rangkaian acara yang disusun bukan untuk kemeriahan semata, melainkan sebagai wadah untuk saling meneguhkan. Pada Sabtu, 2 Agustus 2025, semangat juang diuji dalam Pertandingan Futsal, dilanjutkan dengan Pertandingan E-Sport pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Kegiatan-kegiatan ini menjadi cara sederhana namun efektif untuk membangun kekompakan di antara umat. Sementara itu, anak-anak juga diajak untuk merasakan sukacita kemerdekaan melalui Lomba Mewarnai pada Minggu, 10 Agustus 2025.
Puncak dari perayaan HUT RI adalah Perayaan Ekaristi HUT RI ke-80 pada Minggu, 17 Agustus 2025. Momen sakral ini menjadi kesempatan bagi umat untuk memanjatkan syukur atas anugerah kemerdekaan, sekaligus memohon kekuatan di tengah tantangan yang ada.
Sehari sebelum HUT RI, paroki juga merayakan HUT Imamat dua pastornya dengan cara yang penuh kehangatan. Pada Sabtu, 16 Agustus 2025, umat diundang untuk menghadiri Misa Konselebran sebagai ungkapan syukur atas 29 tahun imamat Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr dan 26 tahun imamat Romo Christoforus J. Harry Liong. Setelah Misa, acara dilanjutkan dengan NGASO (Ngobrol Asik Sambil Ngopi), sebuah pertemuan sederhana yang mengedepankan keakraban dan dialog, mencerminkan semangat pelayanan yang bersahaja.
Melalui perayaan yang sederhana namun bermakna ini, Paroki Santo Nikodemus Ciputat menunjukkan bahwa sukacita sejati tidak diukur dari kemewahan acara, melainkan dari hati yang penuh syukur dan persatuan umat. Perayaan ini menjadi pengingat bahwa di tengah situasi sulit sekalipun, semangat kebersamaan dan panggilan untuk melayani tetap hidup. (stf)
