KIAMAT BELUM DEKAT

Lukas 21:5-19

Tidak sedikit orang beriman yang mengatakan tentang kiamat sudah dekat, saat mereka mengalami peristiwa-peristiwa alam yang menghancurkan bumi tempat kita berpijak. Belum lagi ditambah dengan pelbagai persoalan kehidupan yang tidak kunjung selesai dan munculnya aliran-aliran arus rohani yang menantang orang beriman. Mungkin juga mereka kerap mengambil keputusan setelah mengikuti seminar-seminar yang banyak digemari, misalnya tentang “seminar tentang akhir jaman yang mengerikan” atau “ kehancuran menjelang kiamat”, dll.

Injil Lukas 21:5-19 ini sering dipakai dasar dari seminar itu. Maka perlu dipahami bahwa perikop Luk.21:5-19 ini membutuhkan pemahaman atas sastra apokaliptis sekaligus kesadaran bahwa penginjil sedang mengajarkan kepada kita yang membaca tentang kedatangan akhir jaman, berdasarkan peristiwa hancurnya Yerusalem.

Perikop dalam Lukas 21 ini merupakan bagian dari pengajaran-pengajaran Yesus di Bait Allah di Yerusalem kepada khalayak orang banyak. Tiap hari Yesus mengajar di situ (Luk.21:37-38) dan didengar oleh orang banyak. Ada yang suka terhadap pengajaranNya, tetapi juga ada yang tidak suka. Dan yang lebih menjengkelkan lagi, Yesus mewartakan kehancuran Bait Allah saat didengar oleh para pejabat Bait Allah.

Penginjil Lukas menuliskan kisah ini setelah balatentara Romawi meruntuhkan Bait Allah dan Yerusalem pada tahun 70. Maka harus dipahami apa yang dikatakan oleh Yesus dalam pengajaranNya saat itu dilihat sebagai  kehancuran Yerusalem. Dengan demikian penginjil Lukas berbicara tidak dalam rangka meramalkan tanda-tanda kehancuran seluruh dunia. Lebih tepat dikatakan bahwa penginjil Lukas sedang mengajarkan pengetahuan kepada kita tentang akhir jaman, bukan meramal.

Tentang Bait Allah yang dimaksudkan dalam injil ini yaitu dalam jaman Yesus. Bait Allah ini dibangun oleh Herodes Agung. Bangunannya megah dan luas. Dalam tradisi Yahudi, di Bait Allah ini dipersembahkan aneka macam kurban. Pada jam-jam tertentu orang biasa berkumpul di situ untuk berdoa. Ada saat-saat yang ramai dikunjungi karena ada kewajiban bagi orang Yahudi untuk berziarah ke situ, terutama pada hari raya Paskah. Yesus nampaknya kurang tertarik dan kurang antusias terhadap ritual dan bangunan Bait Allah. Yesus banyak mengkritik terutama kegiatan yang formalisme yang merusak semuanya.

Dalam Luk.21:7 orang banyak bertanya kapan Bait Allah itu akan runtuh dan apa tanda-tanda yang mendahuluinya? Yesus tidak memberikan jawaban pasti. Jawaban Yesus yang pertama: Yesus menasehati agar orang tidak mudah ditipu oleh orang-orang yang akan datang yang menyalahgunakan namaNya. Kedua, orang beriman tidak usah gelisah menghadapi kekacauan dan kekerasan. Memang hidup akan dirasakan sangat berat. Nasehat Yesus terhadap hal itu justru berguna untuk memahami bahwa kejadian-kejadian itu tidak berarti dunia akan kiamat atau kesudahannya akan datang.  Dalam ay 12, diungkapakan masih ada lagi yang dialami oleh pengikut Yesus, yaitu penangkapan-penangkapan dan penganiayaan. Yesus menasehati mereka untuk tidak merasa takut, tetapi justru pada saat itulah mereka harus bersaksi.

Apa yang mau disampaikan penginjil buat kita semua?

Pertama, penginjil mengajarkan buat kita agar siap sedia dan tidak gelisah menghadapi segala kemungkinan buruk. Penginjil tidak bermaksud untuk menakut-nakuti. Kedua, penginjil mengajarkan agar dalam menghadapi penderitaan, kita tidak berpikir bahwa kesudahan atau kiamat akan berakhir, kiamat belum dekat.

Maka jelaslah bagi kita bahwa Yesus sedang memberi nasehat agar kita tetap teguh manakala kita menghadapi permusuhan dan penganiayaan dari orang-orang yang tidak menyukai kebenaran dari Kristus. Kita harus tetap tegar dan bertahan bila menghadapi kesulitan-kesulitan dan kita harus berani memanfaatkan situasi itu untuk bersaksi.

Selamat merenungkan.

 

Rm. A. Yus Noron, Pr