Misa pada hari raya paskah tahun ini diselenggarakan secara live streaming melalui tautan You Tube Seksi Komsos Paroki Ciputat pada tanggal 12 April 2020 pukul 09.00 WIB. Misa dilakukan secara live streaming karena adanya kondisi tanggap darurat virus corona (Covid-19) yang sedang melanda di Indonesia, oleh karena itu adanya pembatasan sosial (Social distancing). Masa paskah ini berlangsung selama 50 hari yang dimulai pada hari minggu paskah dan berakhir pada hari minggu pentakosta. Misa dipimpin oleh Romo Aloysius Yus Noron, Pr. Bacaan sabda pada minggu paskah ini diambil dari Kisah Para Rasul 10: 34a. 37-43 dan Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose 3:1-4. Kemudian dilanjutkan dengan pujian kejayaan. Untuk bacaan injil diambil dari injil Yohanes 20: 1-9.

Dalam homilinya, Romo Yus, biasa ia sapa, menyampaikan pengalaman dia bersama para Imam Projo Keuskupan Agung Jakarta berkumpul di wisma keuskupan menjenguk almarhum Bapak Uskup Mgr. Leo Soekoto yang sedang dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu. Mereka merasa kaget karena Bapak Uskup menceritakan pengalamannya dengan penuh semangat dan gembira, seperti dia tidak merasakan penderitaannya. Romo Yus mengira kegembiraan dan semangat itu yang patut kita teladani bahwa di dalam seluruh perjuangan hidupnya, pada akhirnya sungguh-sungguh bermuara pada kegembiraan, keceriaan, dan penuh semangat. Pada bacaan pertama, Romo yus menjelaskan Petrus begitu semangat berkhotbah di depan seorang perwira bernama Kornelius tentang Kristus yang telah bangkit seperti apa yang Petrus alami selama ini bersama murid-murid Yesus lainnya, Petrus menyaksikan bahwa seluruh penderitaan bahkan sampai kematian Yesus telah berujung pada kebangkitan.

Pada bacaan injil, Romo Yus menjelaskan walaupun ditimpa oleh kesedihan yang luar biasa, Maria Magdalena datang untuk berkunjung ke kubur Yesus, akan tetapi dia melihat kubur Yesus telah kosong dan hal itu membuat dia berubah dan menyampaikan apa yang dia alami kepada para murid yang lain. Kabar yang disampaikan oleh Maria Magdalena, memberikan kekuatan baru juga kepada para murid yang sedang berdoa di dalam ketakutan mereka. Dalam bacaan ini melihat bahwa tokoh Maria Magdalena dari bacaan injil dan Petrus dari bacaan pertama memberikan gambaran tentang semangat dan kegembiraannya karena harapan mereka yaitu sang guru (Yesus Kristus) yang telah wafat, akhirnya bangkit, dan berjumpa dengan mereka. Ini sama seperti ketika Romo Yus melihat Bapak Uskup yang bersemangat dan merupakan suatu pengalaman kegembiraan dalam menyemangati hidup.

Semangat baru itu bisa diwujudkan di dalam tindakan pada kehidupan kita seperti dalam situasi pandemik virus corona sekarang ini. Terkadang kita mengalami kesedihan, kekecewaan, dan bertanya-tanya kenapa situasi sekarang ini tidak cepat berlalu, maka perlu dibangunnya semangat dan harapan baru di dalam kehidupan kita dengan cara menjaga kesehatan lebih baik lagi.

(Alexander Dwi Atmiko)